Perjudian merupakan hiburan menyenangkan yang disukai jutaan orang di dunia. Aktivitas ini bisa dilakukan siapa saja. Jika beruntung, seseorang bisa menang judi dan membawa banyak uang.
Perlu diingat, baik judi konvensional maupun judi online maupun merupakan sebuah permainan hiburan belaka. Sama seperti hiburan lainnya, hiburan perjudian adalah sebuah bentuk pengeluaran.
Oleh karena itu, Anda harus bijak saat bermain judi. Dalam hal ini menyangkut berbagai aspek penting yang bisa menggangu kehidupan di masa depan.
Di sini, Bonanza88 akan menjawab pertanyaan penting yang sering dilontarkan banyak pihak terkait permasalah serius ketika seseorang bermain judi.
Menimbulkan Masalah Keuangan
Salah satu dampak yang kerap dialami penjudi tak lain menyangkut masalah finansial. Ya, dalam kasus ini Anda harus bersikap bijak saat bermain judi.
Jika Anda tak bisa mengontrol pengeluaran maka bisa membuat kantong bolong dan habis tak tersisa. Analoginya seperti di bawah ini :
Saat Anda menyukai sepatu dan terus menerus membeli sepatu, akhirnya pengeluaran akan membengkak dan uang akan habis.
Sama halnya ketika Anda menyukai tas mewah seperti Hermes, Chanel, Bulgari hingga Christian Dior maka akan terus membelinya.
Oleh karena itu, Anda harus bisa mengontrol pengeluaran dalam perjudian. Anda harus paham bahwa perjudian adalah perang melawan diri sendiri. Tidak ada yang memaksa Anda untuk bertaruh.
Apabila Anda tidak yakin bisa mengontrol diri sendiri maka Anda tidak akan mendapatkan kesenangan dalam berjudi. Akhirnya hiburan perjudian hanya akan menyebabkan frustasi dan menyusahkan banyak orang.
Risiko Kecanduan
Tak hanya sebatas menyebabkan masalah keuangan, risiko bermain judi online yang patut Anda waspadai yakni kecanduan. Ini jelas bisa berdampak buruk bagi orang yang melakukannya.
Bahkan, bila tidak terkendali kecanduan tersebut bisa menyebabkan rusaknya kesehatan fisik serta mental.
Ini sejalan dengan pendapat Hidehiko Takahashi, peneliti dari Kyoto University yang mengatakan kecanduan judi adalah bentuk gangguan jiwa.
Dimana, membuat seseorang gemar mengambil keputusan berisiko tinggi meskipun hasilnya merugikan diri sendiri.
Hal ini dibuktikan melalui penelitian menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) pada otak pejudi.
Pengambil Keputusan Berisiko
Hasil penelitian Takahashi menyebut pejudi lebih sering mengambil keputusan yang berisiko. Ini dikarenakan kemampuan mereka untuk menilai untung-rugi suatu hal sangat rendah dan berujung pada kecenderungan untuk mencoba peruntungan.
Takahashi menganalogikan pengambilan keputusan seseorang seperti pertandingan sepakbola.
Ketika pada babak pertama tim kita kalah, pilihan rasional yang diambil pada babak kedua adalah meningkatkan pertahanan sembari mencoba pola serangan baru.
Gangguan Mood dan Kecemasan
Hasil penelitian Takahashi juga menemukan pejudi memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan mood dan kecemasan.
Ini bisa dikatakan pejudi bukan berjudi untuk mencari kepuasan, namun kembali lagi kepada kemampuan penilaian dan mengenali risiko yang buruk.
Menariknya, banyak orang yang tidak sadar jika dirinya sudah kecanduan judi. Ada sikap “denial” dalam diri mereka yang tidak ingin mengakui bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja.
Menyadari bahaya kecanduan judi membuat muncul pertanyaan besar. Kira-kira tanda-tanda seseorang sudah kecanduan judi?
Hal itu jelas perlu diketahui agar nantinya kita bisa mencegah agar tidak benar-benar terjerumus ke kondisi kecanduan judi.
Mempengaruhi Gen Keturunan
Dalam penelitian yang dilakukan ilmuwan Australia, terungkap bahwa keberadaan gen berperan dalam sejumlah kecanduan seorang manusia.
Salah satunya dalam praktik perjudian. Ini bisa diartikan apabila salah satu orang tua gemar bermain judi, maka sang anak pun akan memiliki kecenderungan demikian.
Wendy Slutske salah satu peneliti dari University of Missouri mengatakan, riset yang sebelumnya dilakukan menyatakan jika kecanduan bermain judi dalam keluarga hanya dapat mempengaruhi gen anak laki-laki saja.
Namun ternyata hasil lain membuktikan bahwa anak perempuan juga memiliki kecanduan yang sama.
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan melibatkan kaum perempuan. Khususnya untuk mempelajari kembar identik dan fraternal.
Slutske dan koleganya dari Institut Riset Medis Queensland di Brisbane, Australia pun menemukan dampak berbagai faktor genetik dan lingkungan pada berbagai aspek kecanduan.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 2.700 wanita dan 2.000 pria dari Australian Twin Registry menjawab pertanyaan tentang perjudian.
Hasilnya, hampir semua wanita mengatakan pernah berjudi, namun kecenderungan untuk kecanduan lebih besar dialami oleh responden laki-laki.
Hasil akhir penelitian yang dilakukan Slutske dan rekan-rekannya menemukan bahwa jika saudara kembaran memiliki masalah perjudian, maka ada kecenderungan untuk menjadi pecandu judi juga.
Hasil penelitian ilmuwan dari Amerika Serikat juga mengungkapkan kegemaran orang bertaruh judi juga berawal dari gen manusia.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan terhadap 217 responden ternyata gen memegang peranan penting, jika seseorang harus bertaruh atau berspekulasi.
Melansir dw.id, Peneliti Utama Profesor Ming Hsu dari University of California, Berkeley mengungkapkan bahwa gen memiliki keterkaitan dampak atas hormon dopamin yakni senyawa kimiawi yang diproduksi di otak.
Dimana, cara kerjanya memberikan isyarat perasaan bahagia dan memotivasi seseorang untuk mencari imbalan.