Perubahan Format Piala Dunia 2026 dan Dampaknya

FIFA telah mengkonfirmasi bahwa Piala Dunia 2026, yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat, Meksiko dan Kanada, akan menjadi turnamen dengan format 48 tim. Menurut Bonanza88, format baru turnamen ini akan benar-benar mengubah pertarungan di fase grup.

Saat ini, format peserta Piala Dunia yang digunakan adalah total 32 negara. Satu negara tuan rumah yang otomatis lolos kualifikasi, dan 31 negara yang berhasil memenangkan tiket untuk tampil di ajang olahraga paling bergengsi tersebut.

Ke-32 negara ini lalu akan dibagi ke dalam delapan grup, yang masing-masing berisi empat. Mereka lalu saling bersaing di grup setiap grup untuk menentukan 16 negara yang maju ke fase sistem gugur. Hanya ada dua negara dari masing-masing grup yang berhak lolos ke babak 16 besar.

Dari sini format eliminasi yang sederhana dimainkan, dengan dua tim terakhir bertemu di pertandingan ke tujuh mereka untuk memutuskan siapa yang mengangkat trofi paling bergengsi di dunia olahraga.

Namun perubahan sedang terjadi. Dengan dipastikannya pemakain format baru 48 tim, Piala Dunia 2026 nanti jelas akan berbeda dari turnamen-turnamen sebelumnya.

Perubahan ini tidak hanya memungkinkan peningkatan peluang partisipasi dari negara-negara yang secara tradisional berada di pinggiran kualifikasi, tetapi juga melihat babak penyisihan grup memiliki tampilan baru.

Banyak pengamat memperkirakan bahwa format baru ini dilakukan untuk mengimbangi perubahan yang sudah dilakukan di EURO Cup (Piala Eropa). Turnamen antara negara-negara Eropa tersebut juga membuat perubahan serupa pada tahun 2016, dari 16 tim menjadi 24 tim.

Berdasarkan format baru, pada Piala Dunia tahun 2026 nanti akan ada 16 grup, alih-alih 8 grup seperti sekarang. Lalu setiap grup akan terdiri dari tiga tim, yang berpotensi ditentukan dengan menempatkan mereka ke dalam tiga undian penentuan grup yang terpisah.

Misalnya semua tim yang paling diunggulkan akan mengambil undian di Pot A, lalu tim populer berikutnya dari Pot B, dan satu lagi dari Pot C.

Dengan mekanisme seperti itu dapat dipastikan bahwa tim-tim unggulan takkan bertemu satu sama lain pada tahap awal turnamen.

Setelah bermain melawan setiap lawan grup, dua tim teratas dari setiap grup akan maju ke Babak 32 atau babak sistem gugur pertama. Jadi, ini secara efektif menghapus satu pertandingan dari fase grup secara kesluruhan dan menggantinya dengan satu pertandingan ‘saling bunuh’ tambahan.

Intinya, itu memastikan bahwa 16 negara akan menghadiri acara tersebut dan bermain hanya dua kali. Ini sebenarnya agak mengecewakan bagi penggemar yang telah terbiasa dengan struktur tiga pertandingan yang membuat kehadiran di Piala Dunia menjadi biaya finansial yang masuk akal.

Konsekuensi untuk semua timnas yang akan bersaing merebutkan tiket kualifikasi juga sangat signifikan. Struktur baru ini memaksa perubahan besar pada proses kualifikasi saat ini di Asia, di mana 36 negara akan berpartisipasi dalam sembilan grup round robin sebelum dua teratas dari setiap grup maju ke babak 18 besar. Kemudian mereka akan dibagi menjadi tiga kelompok berisi enam negara.

Secara efektif, berdasarkan peringkat saat ini, format seperti itu akan memisahkan Jepang, Australia, Arab Saudi, Korea Selatan, Iran, Qatar, Uni Emirat Arab, Irak, dan Oman pada fase sembilan grup sebelum dikelompokkan menjadi tiga saat kualifikasi berpindah ke fase terakhir.

Setelah enam tim yang finis di dua tempat teratas di seluruh grup telah disingkirkan, semua tim yang finis ke tiga dan ke empat maju dan dibagi menjadi dua grup yang terdiri dari tiga negara, dengan pemenang dari setiap grup mengambil dua tempat terakhir kualifikasi Asia di turnamen Piala Dunia. 

Lalu runner up di grup tersebut akan bermain untuk kesempatan lolos melalui Intercontinental Play off.

Ini agak lebih kompleks daripada tahun-tahun sebelumnya, namun delapan tempat yang sekarang disisihkan untuk negara-negara dari Konfederasi Asia akan membuat tim-tim seperti UEA, Irak dan Oman ‘menjilat bibir’ mereka pada peluang kualifikasi di masa depan.

Secara teoritis itu bisa membuat jalan beberapa Timnas negeri Barat dan Amerika Selatan ke AS/Meksiko/Kanada menjadi lebih mudah, serta ke turnamen-turnamen berikutnya di masa depan.

Namun, sepak bola Asia sedang meningkat. Tim-tim seperti Thailand, Lebanon, dan Vietnam (sayangnya Indonesia belum bisa Bonanza88 perhitungkan) telah berhasil menembus masuk ke 100 besar peringkat FIFA. Jadi, teori itu mungkin tidak akan bisa bertahan demikian.

Ini adalah perubahan besar dari badan pengelola dan yang dirancang untuk memperluas minat di seluruh dunia. FIFA tampaknya sangat menyadari pentingnya untuk terus mengembangkan mereknya, dan Piala Dunia pria merupakan komponen yang jelas dalam strategi mereka untuk melakukan itu.

Jujur saja, kita semua tahu perubahan itu akan datang dan banyak diskusi sekarang akan berlangsung tentang apa yang akan dibawa oleh format baru. Satu hal yang pasti. Enurut Bonanza88, adalah bahwa jalan untuk lolos kualifikasi menuju event 2026 menjadi lebih besar bagi banyak timnas.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *