Berbicara tentang audio 3D, tentu saja sahabat Bonanza88 akan menghubungkannya dengan headphone, speaker, soundbars, layanan streaming musik, dan bahkan konsol game. Tapi apa itu dan apa artinya bagi sahabat Bonanza88 ?
Jika sahabat Bonanza88 mencari headphone atau soundbars baru dalam beberapa tahun terakhir, kemungkinan Anda menemukan istilah “Audio 3D” dalam satu atau lain bentuk.
Pasalnya, ada banyak teknologi yang secara efektif melakukan hal yang sangat mirip, seperti binaural audio, Spatial Audio, 360 Reality Audio, dan Dolby Atmos.
Menurut laporan pasar yang diterbitkan pada tahun 2020, pasar Audio 3D secara global begitu menjanjikan dengan menghasilkan pendapatan senilai $13,7 miliar pada tahun 2027.
Teruslah membaca artikel ini untuk mempelajari semua yang perlu Anda ketahui tentang Audio 3D, termasuk apa itu dan di mana Anda dapat mendengarkannya.
Sebenarnya apa itu audio 3D ? Ya, audio 3D adalah istilah umum untuk sejumlah teknologi audio imersif yang bertujuan untuk mengelilingi pendengar dengan suara.
Tujuannya adalah untuk mereproduksi audio dengan cara yang mereplikasi cara kita mendengar suara di dunia nyata, terutama jika dibandingkan dengan pengalaman mono dan stereo yang sudah biasa.
Hasilnya melampaui apa yang dapat dicapai oleh pengaturan suara surround ‘fisik’ 5.1 atau 7.1, karena Audio 3D dapat mengeluarkan suara hampir ke segala arah, termasuk di atas.
Dolby Atmos, DTS:X, dan MPEG-H adalah beberapa standar audio 3D utama, yang menggunakan teknologi berbasis objek untuk mencampur dan me-render suara untuk memberi kesan mengelilingi Anda dalam ‘belahan’ suara.
Ada banyak aplikasi di mana Audio 3D memberikan manfaat, termasuk dalam pengalaman musik, film, game, dan VR/AR. Pasalnya, seringkali, perangkat dan headphone/speaker perlu mendukung Audio 3D untuk mendapatkan manfaat yang mendalam dari fitur tersebut.
Akan tetapi, banyak soundbar dan headphone dapat memadukan sinyal stereo atau mono secara virtual dan mengubahnya menjadi pemandangan suara 3D.
Perkembangan Teknologi Audio 3D
Tentu saja, dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan adopsi teknologi audio 3D. Di mana, realitas virtual dan augmented reality telah membantu membuka jalan bagi audio 3D.
Dengan pemrosesan komputer yang semakin cepat dan murah, ini memberikan penekanan yang lebih besar untuk membangun pengalaman audio yang imersif dan realistis.
Selain itu, orang dapat menikmati audio 3D dengan headphone berkabel apa pun saat ini. Misalnya saja, produk seperti AirPods Pro dan AirPods Max yang membawa audio 3D ke tingkat yang lebih tinggi karena pengalaman suara akan relatif sesuai dengan telinga pendengar.
Jika Bonanza88 mendengar seseorang berbicara di telinga kanan dan memutar kepala 180 derajat, Anda akan mendengar orang itu di telinga kiri. Nah, Audio 3D tidak hanya untuk gamer hardcore, penggemar aplikasi, atau penggemar realitas virtual.
- Dolby Atmos
Dolby Atmos adalah format suara berkualitas tinggi yang awalnya dirancang untuk pertunjukan di bioskop. Di mana, suara surround, seperti 5.1 dan 7.1, berbasis saluran akan menciptakan ilusi audio 3D dengan mengirimkan audio ke saluran tertentu seperti kiri, kanan, tengah, dll.
Alih-alih menggunakan saluran, Dolby Atmos berbasis objek, artinya memungkinkan insinyur mengirim audio ke tempat tertentu dalam ruang 3D. Penambahan speaker ke delapan atau overhead berfungsi untuk memposisikan suara secara vertikal di atas pendengar.
Untuk menghasilkan konten Dolby Atmos, ini merupakan penyiapan perangkat keras dan perangkat lunak bersama. Bergantung pada apakah Anda menggabungkan film unggulan, proyek game, atau proyek teater rumah untuk Netflix, Anda memiliki beberapa pilihan.
- Auro-3D
Auro-3D adalah format audio berbasis saluran yang membuat audio 3D menggunakan pendekatan tiga lapis untuk suara. Ini merupakan jenis audio lossless PCM yang tidak terkompresi. Di mana, menawarkan resolusi audio yang jauh lebih baik untuk saluran tingginya daripada Atmos yang menggunakan format lossy.
Anggap saja sebagai format surround sound canggih, menambahkan speaker tambahan, menciptakan lingkup suara di sekitar pendengar. Format home theater yang umum adalah Auro 9.1, 10.1, 11.1. Versi sinema Auro-3D adalah Auro Max yang dapat menyandikan campuran suatu objek.
- DTS : X
DTS : X adalah teknologi codec audio berbasis objek lainnya seperti Atmos. Itu dimulai penggunaannya di ruang home theater dan masuk ke bioskop. Hasilnya sangat mirip dengan menciptakan suara realistis yang bergerak ke mana saja di suatu ruang.
DTS : X juga dapat bekerja dengan surround sound yang ada dan tidak memerlukan penyiapan khusus. Ini juga merupakan platform audio multi-dimensi sumber terbuka.
Seperti Auro-3D, teknologi ini mendukung resolusi kualitas yang lebih tinggi. Dengan DTS : X, Anda dapat memiliki sistem pengeras suara yang lebih fleksibel yang tidak memerlukan jumlah pengeras suara tertentu seperti Dolby Atmos. Anda juga dapat mengatur sistem Anda sesuai keinginan Anda.